Minggu, 09 Juni 2013

Metode Penelitian



Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,  teknik,  alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan  penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
  1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
  2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
  3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.  Dalam  prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut :
  1. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.
  2. Penelitian  Deskriptif yang yang bertujuan untuk  membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
  3. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
  4. Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek
  5. Penelitian  Korelasional yang bertujuan untuk  mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
  6. Penelitian  Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
  7. Penelitian  Eksperimental semu yang bertujuan untuk  mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.
  8. Penelitian  Kausal-komparatif yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi  dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
  9. Penelitian  Tindakan yang bertujuan untuk  mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
McMillan dan Schumacher (2001) memberikan pemahaman tentang metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif


Banyaknya jenis metode penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan dalam menetapkan masing-masing metode. Uraian selanjutnya tidak akan  mengungkap semua jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi membahas secara singkat beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.

Hipotesis 2



Ini adalah postingan tentang hipotesis yang kedua :
Sesudah menyusun kerangka teoritis dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah menentukan konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Sesudah menentukan konsep, langkah berikutnya sebelum mengumpulkan data untuk dipakai sebagai jalan bahan analisis adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir peneliti yang diperoleh dari pemahaman teori tentang masalah yang diteliti atau yang terkait dengan masalah tersebut.
Beberapa pengertian hipotesis, yaitu:
  1. Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya belum dibuktikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipotesis diartikan; patokan duga; anggapan dasar; postulat.
  2. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut.
Hipotesis efektif adalah hipotesis yang searah atau mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian. Bila seseorang membuat hipotesis yang tidak mendukung permasalahan yang diangkat maka ini menyulitkan dirinya sendiri.
Untuk menguji hipotesis maka perlu mengumpulkan data emperis. Contoh salah satu hipotesi di atas adalah memperkirakan adanya hubungan antara karya as-Suyuthi dengan al-Zarkasyi maka hipotesis ini diuji dengan data emperis.
Hipotesis yang baik, harus spesifik. Agar hipotesis bersifat spesifik, konsep-konsep yang digunakan harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesifik atau dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Artinya hipotesis itu tidak mengambang, agar mudah dipahami.
Dengan demikian, hipotesis akan lebih operasional dan lebih siap diuji secara emperis karena variabel-variabelnya data diukur. Namun demikian, menurut sebagian peneliti sosial, dimungkinkan pula dalam sebuah peneliti tidak ada hipotesis. Pendapat ini muncul karena adanya kekhawatiran bahwa peneliti akan cenderung mencari data yang dapat membenarkan hipotesis yang telah dibuat dan hanya akan menguji hubungan yang sudah jelas dengan mengabaikan data lain yang tidak mendukung. Namun pendapat ini masih perlu diuji kebenarannya, oleh karena dalam sebuah penelitian ditekankan bersifat obyektif bagi seorang peneliti.


SISTEMATIKA PROPOSAL



1.Proposal Formal > disusun secara lengkap meliputi 3 bagian utama yaitu seperti berikut:
   a.Bagian Pelengkap Pendahuluan. Bagian ini terdiri atas:
     1.Sampul dan halaman judul
     2.Prakata
     3.Ikhtisar (abstrak)
     4.Daftar isi
     5.Penegasan permohonan

   b.Isi proposal. Bagian ini terdiri atas:
     1.Latar belakang
     2.Ruang lingkup masalah
     3.Pembatasan masalah
     4.Asumsi dasar/kerangka
     5.Metodologi
     6.Fasilitas
     7.Personalia (kepanitiaan)
     8.Keuntungan dan kerugian
     9.Waktu dan biaya

   c.Bagian penutup. Bagian ini terdiri atas:
     1.Daftar pustaka
     2.Lampiran-lampiran
     3.Daftar gambar/table

2.Proposal Semiformal
   Proposal semiformal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: proposal kegiatan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana.
   a.Proposal kegiatan umum
      Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazaar, bakti social, pesantren kilat.

Pengertian proposal memiliki 2 persepsi yaitu:
1.Proposal adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan gambaran umum atau pelajaran singkat tentang suatu kegiatan yang diusulkan penyelenggaraannya oleh suatu unit organisasi kepada unit oganisasi yang lebih tinggi dan atau setara.
2.Pengertian proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mehasiswa uangh akan membuat penelitian (skripsi,tesis,disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian.

Fungsi proposal usaha sangat vital (penting) dalam memulai sebuah usaha. Kondisi dimana kemampuan financial, manajemen ataupun faktor-faktor usaha lain dapat diatasi dengan mempertimbangkan proposal usaha sebagai bahan indikator

Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum menulis sebuah proposal
•Mengerti akan tujuan dibuatnya proposal tersebut
•Mencari informasi umum mengenai peluang bisnis yang ada, dengan cara membaca majalah, buku, internet, atau surat kabar
•Mengetahui detail pelaksanaan yang akan terjadi
•Mengetahui karakter investor atau partner bisnis anda

Tujuan Proposal
•Sebagai pedoman dalam menjalankan usaha, bisnis maupun kegiatan sehingga arah dan tujuan yang diinginkan mempunyai jalur yang jelas dan pasti.
•Sebagai alat untuk meyakinkan investor
•Untuk mencari dan mendapatkan dukungan dana
•Meyakinkan pendonor
•Memudahkan pelaksanaan kegiatan sebagai acuan/landasan operasional kegiatan

Konsep Utama Proposal
•Memperkenalkan diri tentang perusahaan kita & bidang usahanya secara singkat
•Memperkenalkan program, produk-produk atau bidang jasa yang dihasilkan perusahaan kita
•Memberikan program spesial, harga yang kompetitif, diskon khusus atau penawaran paket istimewa
•Nama orang yang bisa dihubungi beserta nomor telepon dan alamatnya bila ada yang ingin mengetahui produk kita lebih dalam (contact person)

Susunan Proposal, tersusun secara:
•Sistematis, mengikuti susunan atau urutan tertentu yang bersifat logis
•Komprehensif, mencakup keseluruhan informasi yang perlu diketahui, yaitu meliputi 5W+1H (what, why, when, where, who, how)
•Integrated, terpadu, saling terkait antar satu bagian dengan yang lain
•Lugas, to the point
•Ringkas, maksimal 10 halaman kuarto 1,5 spasi dengan margin 4-3-4-3

Sistematika Proposal
a.Halaman Depan Proposal Kegiatan
   1.Halaman sampul
   2.Warna dasar halaman sampul proposal

b.Halaman Pengesahan Proposal Kegiatan
   Halaman yang berisi persetujuan dari semua pihak yang menjadi anggota pelaksana kegiatan yang telah di sahkan bersama.

c.Dasar Pemikiran
   1.Merupakan latar belakang penyelenggaraan kegiatan yang berisi tentang alasan penyelenggaraan kegiatan.
   2.Dasar pemikiran bersifat:
     a.Logis-Rasional, maksudnya masuk akal, dapat diterima oleh nalar sehat dan mudah dipahami dalam kaitannya dengan kegiatan yang diusulkan
     b.Lugas, yakni menjelaskan secara to the point, langsung mengena kepada permasalahan
     c. Ringkas, yaitu tidak bertele-tele
     d.Bermakna, yaitu cukup memadai dalam menjelaskan latar belakang dan alasan penyelenggaraan kegiatan

d.Nama Kegiatan
   Nama yang akan diberikan sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan

e.Tema Kegiatan
   Tema kegiatan dirumuskan secara menarik sesuai dengan tujuan kegiatan

f.Bentuk Kegiatan
   Bisa berupa pelatihan (training), lokakarya (workshop), seminar, stadium generale, bedah buku, dan lain sebagainya

g.Tujuan, Sasaran, dan Target
   Tujuan adalah apa yang ingin dicapai dari kegiatan yang bersifat ideal dan abstrak. Sasaran adalah siapa yang menjadi objek dari kegiatan, dan Target adalah ukuran kualitatif dan atau kuantitatif yang hendak dicapai dari selesainya kegiatan tersebut

h.Indikator Keberhasilan
   Indikator keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan pengukuran hasil yang diperoleh bila kegiatan tersebut dilaksanakan. Biasanya indikator keberhasilan inidirumuskan secara konkrit dari tujuan, sasaran dan target.

i.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
   Mencakup hari, tanggal, waktu mulai dan jam akhir kegiatan, disertai dengan jadwal kegiatan

j.Panitia Pelaksana
   Pada bagian ini diuraikan susunan panitia pelaksana kegiatan, meliputi: Pengarah, Penanggung Jawab, Ketua Panitia, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Seksi seksi.

k.Sumber Dana
   Subsidi Institusi (Universitas/Fakultas), Kas Organisasi, Kontribusi Peserta, Donasi, dan Sponsorship dgn disebutkan estimasi besarnya dana dari masing-masing sumber

l.Rencana Anggaran Biaya (RAB)
  1.Diuraikan rencana pemasukan/pendapatan dari sumber dana yang diharapkan dan rencana pengeluaran/pembelanjaan untuk pelaksanaan kegiatan
  2.Rencana pengeluaran/pembelanjaan tersebut meliputi: honor narasumber/permateri/pelatih/fasilitator, alat-alat tulis kantor (ATK) dan penggandaan makalah, perlengkapan, konsumsi, akomodasi, publikasi, dekorasi, dan dokumentasi

m.Penutup
    Disebutkan harapan kepada pihak-pihak terkait

n.Lampiran-lampiran
   Dilampirkan Rincian Rencana Anggaran Biaya, Jadwal Kegiatan Lengkap, Media Publikasi (Pumplet/Leaflet/Brosur), dan lain-lain yang belum tercantum secara rinci pada bagian isi proposal.

Teori Dalam Membuat Proposal



JUDUL
Judul merupakan cermin dari keseluruhan penelitian. Judul penelitian harus jelas, menarik, sehingga pembaca langsung dapat menduga apa materi dan masalah yang akan dikaji dalam penelitian tersebut. Syarat – syarat judul yang baik diantaranya adalah :
      Menarik minat peneliti, artinya judul dibuat semenarik mungkin dan diminati oleh peneliti sehingga akan memberikan motivasi tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya.
  Mampu dilaksanakan oleh peneliti, karena judul yang mudah dilaksanakan oleh peneliti akan memperlancar  proses penelitian, sehingga hambatan yang ada selama penelitian dapat diatasi dengan mudah.
    Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti, judul seharusnya mengacu pada aspek yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan hasilnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
         Tersedia cukup data, sehingga dalam proses penelitian akan memudahkan dalam pengolahan data.
      Hindari duplikasi dengan judul lain, karena plagiatisme sangat dilarang dalam karya ilmiah artinya judul tidak boleh sama dengan judul lain. Namun untuk pengembangan penelitian, sebaiknya menggunakan judul yang lebih spesifik.
         Berisi variabel yang jelas yang akan diteliti.
       Berupa kalimat pernyataan, judul sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
     Harus jelas, singkat, dan tepat, judul sebaiknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah yang akan diteliti. Sehingga akan lebih memudahkan dalam memahami secara keseluruhan tentang apa yang akan diteliti.


LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah dalam suatu proposal penelitian merupakan pengantar informasi tentang materi keseluruhan dari penelitian yang ditulis secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode analisis dan interpretasi untuk sampai pada tujuan dan kegunaan penelitian.
Dalam pembuatan proposal penelitian kebidanan, latar belakang masalah harus dapat mengemukakan dengan jelas argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut. Selain itu juga harus dapat menjelaskan tentang : Proses Identifikasi Masalah ; Kejelasan Masalah Yang Akan Diteliti ; Derajat Pentingnya Masalah ; Bagaimana Keberadaan Masalah Hingga Saat Ini ; Apakah Masalah Tersebut Sudah Terpecahkan Atau Belum ; dan Bagaimana Solusinya.
Pada umumnya, terdapat 4 unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang dalam rangka pengembangan gagasan / masalah, yaitu :
      Unsur Pentingnya Masalah.
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau pemikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
      Unsur Skala Masalah
Unsur ini ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana dampaknya.
      Unsur Kronologis Masalah.
Merupakan unsure yang menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi penelitian yang terdahulu/telah ada yang harus ditunjang dengan data empiris dari permasalahan penelitian yang akan diteliti.
      Unsur Solusi Masalah.
Unsur ni digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atas masalah yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.

 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Dalam menuliskan proposal penelitian, rumusan masalah hendaknya memiliki konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, kerangka konsep penelitian dan metode penelitian. Selain itu harus jelas permasalahan yang ingin diteliti, kemudian diuraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan. Penulisan rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau juga dapat berupa pertanyaan masalah. Pernyataan masalah pada umumnya merupakan hasil identifikasi masalah yang ada, berupa asumsi dasar, dan nilai yang ada dalam penelitian.
Kemudian untuk membuat masalah penelitian menjadi spesifik dan fokus diperlukan batasan masalah yang berguna untuk mempersempit ruang lingkup penelitian sehingga hasilnya akan fokus pada masalah yang akan dikaji.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal penelitian, tujuan dapat dilakukan secara singkat seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapkan, mengidentifikasi, menganalisis, membuktikan atau membuat prototype.
Penulisan tujuan dapat dilakukan dalam 2 jenis, yaitu Penulisan Tujuan Umum dan Penulisan Tujuan Khusus.
Penulisan Tujuan Umum dilakukan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum.
Penulisan Tujuan Khusus dilakukan sebagai langkah – langkah untuk mencapai tujuan umum.
Contoh :
Tujuan umum
Mempelajari factor – factor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.
Tujuan khusus
         Mengidentifikasi angka kematian ibu post partum di daerah X
         Mengidentifikasi status ekonomi di daerah X
         Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi terhadap tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.

MANFAAT PENELITIAN
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas baik untuk pembaca, untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni pemecahan masalah serta pengembangan institusi


LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA
Landasan teori berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penelitian yang sedang dikaji. Usahakan pustaka yang digunakan adalah terbaru, relevan dan asli, selanjutnya uraikan dengan jelas kajian yang menimbulkan gagasan penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk selanjutnya dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.

HIPOTESIS

Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan dugaan/anggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu masalah. Dugaan/anggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal. Sedangkan dugaan/anggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui beberapa pengujian. Apakah faktor-faktor yang disebutkan dalam penelitian mampu untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis.
Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati. Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti.
Dalam menyusun suatu hipotesis seorang peneliti akan menentukan arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, namun perlu dibahas juga mengenai kegunaan hipotesis itu sendiri. Berikut adalah beberapa kegunaan hipotesis yang berhasil penulis rangkum dari beberapa sumber :
a)   Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana langsung dapat diuji dalam penelitian
b)   Hipotesis memberikan arah dan tujuan dalam penelitian
c)   Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d)  Untuk mengetahui apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti
e) Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
f)  Hipotesis merupakan tujuan khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Untuk dapat membuat hipotesis yang baik dan benar, perlu diketahui ciri-ciri pokok, yakni:
      Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah. Oleh sebab itu hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan.
         Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar, dan secara operasional.
   Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti.
         Hipotesis harus terbebas dari preferensi subjektivitas.
         Hipotesis harus dapat diuji, harus terdapat instrumen yang akan menggambarkan ukuruan yang valid dari variabel yang diliputi.
         Hipotesis harus spesifik menunjuk kenyataan yang sebenarnya.
         Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubunga antar-variabel.




METODOLOGI PENELITIAN

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan metodologi penelitian antara lain:
         Jenis dan Desain Penelitian
Termasuk ke dalam jenis penelitian manakah penelitian yang sedang dilakukan. Demikian juga apa jenis desian yang digunakan, eksperimen atau non-eksperimen
         Variabel Penelitian
Uraian dari variabel-variabel yang diteliti. Apa yang menjadi variabel bebas dan apa pula yang menjadi variabel terikat.
         Populasi dan Sampel
Menguraikan populasi yang menjadi sasaran penelitian anda, kemudian sampel yang digunakan termasuk di dalamnya teknik sampling yang digunakan. Dan juga uraikan alasan-alasan mengapa anda mengambil populasi/sampel tersebut sebagai sasaran penelitian.
         Instrumen Penelitian
Sebutkan instrumen atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Uraian juga dapat dilengkapi dengan validitas dan reliabilitas instrumen. 
         Definisi Operasional
Berikan batasan setiap variabel yang diteliti serta istilah lain yang dianggap perlu secara spesifik dan jelas.
         Prosedur Penelitian
Uraikan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan bagaimana data diolah.
         Teknik Analisis Data
Uraikan teknis analisis data yang digunakan. Teknik analisis data harus sesuai dengan masalah yang diteliti dan instrumen yang digunakan.