Ini adalah postingan tentang hipotesis yang kedua :
Sesudah menyusun
kerangka teoritis dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah menentukan
konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Sesudah menentukan konsep, langkah
berikutnya sebelum mengumpulkan data untuk dipakai sebagai jalan bahan analisis
adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir
peneliti yang diperoleh dari pemahaman teori tentang masalah yang diteliti atau
yang terkait dengan masalah tersebut.
Beberapa pengertian
hipotesis, yaitu:
- Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya belum dibuktikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipotesis diartikan; patokan duga; anggapan dasar; postulat.
- Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut.
Hipotesis efektif
adalah hipotesis yang searah atau mendukung judul, masalah, dan tujuan
penelitian. Bila seseorang membuat hipotesis yang tidak mendukung permasalahan
yang diangkat maka ini menyulitkan dirinya sendiri.
Untuk menguji
hipotesis maka perlu mengumpulkan data emperis. Contoh salah satu hipotesi di
atas adalah memperkirakan adanya hubungan antara karya as-Suyuthi dengan
al-Zarkasyi maka hipotesis ini diuji dengan data emperis.
Hipotesis yang baik,
harus spesifik. Agar hipotesis bersifat spesifik, konsep-konsep yang digunakan
harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesifik atau dapat
digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Artinya hipotesis itu tidak
mengambang, agar mudah dipahami.
Dengan demikian,
hipotesis akan lebih operasional dan lebih siap diuji secara emperis karena
variabel-variabelnya data diukur. Namun demikian, menurut sebagian peneliti
sosial, dimungkinkan pula dalam sebuah peneliti tidak ada hipotesis. Pendapat
ini muncul karena adanya kekhawatiran bahwa peneliti akan cenderung mencari
data yang dapat membenarkan hipotesis yang telah dibuat dan hanya akan menguji
hubungan yang sudah jelas dengan mengabaikan data lain yang tidak mendukung.
Namun pendapat ini masih perlu diuji kebenarannya, oleh karena dalam sebuah
penelitian ditekankan bersifat obyektif bagi seorang peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar